NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Tanda Terima dari Langit

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Tanda Terima dari Langit

23/04/25
Seorang juragan kaya lagi hepi. Rumahnya direnovasi, ditambahin lantai dua dan tiga. Biar makin mantap buat selfie dari balkon sambil ngopi-ngopi. Suatu hari, iseng dia naik ke lantai tiga, sekadar ngecek perkembangan. Dari ketinggian itu, dia bisa melihat para tukang yang sibuk kerja di bawah.

Pas lihat tukang yang lagi ngaduk semen, otaknya tiba-tiba gatel. Isengnya kumat. Dia ambil selembar uang sepuluh ribuan, lalu dia jatuhkan dari atas. Kemudian dia sembunyi. Uangnya melayang elegan kayak daun kering diterpa angin, dan... plek! Nempel manis di kepala si tukang.

Tukangnya kaget, tapi langsung sumringah. “Rezeki anak soleh,” pikirnya. Dia lirik ke atas sebentar, kayak nyari drone siapa yang iseng, lalu lanjut ngaduk semen lagi, sok cuek.

Si juragan makin senang. “Hehe... lumayan juga eksperimen ini,” batinnya. Kali ini dia coba yang lebih besar: selembar 50 ribuan. Dijatuhkan. Sembunyi lagi. Pluk! Lagi-lagi, tepat di kepala si tukang. Reaksi? Sama. Tukang itu cuma nengok ke atas sekilas, nyengir tipis, lalu kerja lagi.

Belum puas, si juragan ngeluarin jurus pamungkas: uang merah. Iya, yang Soekarno-Hatta. Dijatuhkan. Melayang anggun, dan... plek! Kena lagi kepalanya si tukang, seperti nasib jomblo yang terus kena PHP. Tukang itu? Tetap tenang, kantongi uang, dan balik ngaduk semen.

Tapi si juragan pingin tahu, kapan si tukang bener-bener ngeh dan bereaksi serius. Maka, dia ambil sebutir kerikil—yang ukuran ‘sedang’, tapi ternyata ‘lumayan berat’. Dia lempar dari atas. Sembunyi. 

Klotak! Langsung kena jidat tukang.

“Aduh!” tukang itu teriak. Pegang dahinya, dan darah mulai menetes. Kali ini, dia nggak cuek. Dia teriak ke atas, marah-marah, “Heh! Siapa yang kurang ajar lempar batu! Kepala gue berdarah nih! Gak terima gue!”

Si juragan keluar dari persembunyiannya sambil senyum kecut. “Maaf, Kang. Saya nggak sengaja. Tapi saya penasaran... kenapa waktu saya lempar uang tiga kali, Akang diem aja? Sekadar melirik ke atas lalu cuek. Tapi waktu kena kerikil, baru deh naik darah? Lagian bagaimana Akang mau nggak terima, bukannya luka itu adalah tanda terima dari atas?”

Si tukang pun tertunduk. Malu. Kena batunya. Eh, beneran kena batu ding dia, wkwkwk.
---

Sahabatku, begitu sering kita menerima rezeki: bonus tak terduga, orderan mendadak, senyuman orang yang kita cinta, bahkan udara segar yang gratis setiap hari. Tapi respons kita? Paling banter senyum, lirik langit, lalu lanjut kerja. Tanpa sadar, kita abaikan Sang Maha Pemberi.

Tapi ketika datang musibah, hal kecil pun—kerikil sebiji—langsung bikin kita teriak, ngeluh, marah, dan mempertanyakan keadilan Tuhan.

Padahal Allah sudah mengingatkan dalam Al Qur’an, surat Hud: 9, yang artinya:

"Dan jika Kami beri manusia suatu rahmat dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih."

Musibah kecil seringkali adalah cara Allah menegur dengan cinta. Tanda bahwa Dia ingin kita benar-benar menoleh ke atas. Bukan cuma ngelirik.

Jadi, Sahabatku...

Jangan tunggu kerikil atau batu besar baru sadar.
Jangan tunggu luka baru menghadap.
Jangan tunggu musibah baru berdoa.

Belajarlah bersyukur bahkan saat uang sepuluh ribu melayang ke hidupmu—sekecil apapun rezeki itu. Karena, sejatinya bukan soal nilainya... tapi siapa yang mengirimkannya. Bahwa itu juga tanda cinta-Nya. 

Yuk, mulai hari ini, biasakan setiap kali peroleh rezeki (sekecil apapun), ucapkan, “Alhamdulillah.”

Dan kalau tertimpa ujian, bisikkan pelan, “Alhamdulillah ala kulli hal, atau Inna lillahi...”

Karena dengan begitu, kita nggak cuma melirik langit—tapi benar-benar menghadap ke sana.

Kalau kamu suka artikel ini, boleh kamu bagikan ke teman-temanmu. Siapa tahu, mereka lagi nunggu uang jatuh dari langit. Tapi jangan lupa, bisa jadi yang turun... Malah kerikil. :)


Tabik
-dewahipnotis-
Sahabatmu yang pernah kejatuhan kerikil

 www.thecafetherapy.com
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang