Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Semoga keselamatan dan keberkahan dunia akhirat, cinta kasih Allah tercurah untuk kita semua. Aamiin.
Sahabatku yang berbahagia, saya ingin mengajak Anda untuk tebak-tebakan sejenak, sebelum memulai tulisan ini.
Bayangkan ada sesuatu yang terus berjalan, tak pernah berhenti, tak bisa dipegang, namun terasa dalam setiap momen hidup kita. Ia tidak bisa diulang, tetapi sering kita abaikan. Ia tak pernah menunggu, tak bisa dibeli, dan setiap hari jumlahnya semakin berkurang. Apa itu?
Jawabannya adalah waktu.
Waktu adalah misteri yang terus mengalir tanpa kita sadari. Banyak yang tidak menyadari pentingnya sampai mereka kehabisan.
Sahabatku yang berbahagia, mungkin Anda masih ingat ketika main game di time zone. Sedang asyik-asyiknya bermain, tetiba saja ada penanda di layar. Time's up!
Atau mungkin bagi Anda yang suka bernyanyi di wahana karaoke keluarga. Perasaan baru nyanyi beberapa lagu, tetiba saja waitress nongol sambil menyampaikan bahwa waktu bernyanyi tinggal beberapa menit lagi.
Pada momen seperti ini waktu benar-benar identik dengan uang. Karena kita mesti segera memasukkan koin untuk melanjutkan game, atau memperpanjang sewa karaoke room tersebut. Namun dalam kegiatan harian lainnya, seringkali kita mengabaikan waktu kita.
Padahal waktu adalah barang paling berharga yang dimiliki manusia. Ia hadir dalam setiap detik, menit, dan jam, namun tak ada yang bisa menciptakannya kembali, meminjamnya, apalagi membelinya. Waktu adalah inti dari kehidupan itu sendiri. Setiap detik yang terbuang sia-sia berarti membuang sebagian dari hidup yang tak akan pernah kembali.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa waktu yang terbuang sama saja dengan hidup yang dimubazirkan. Sebaliknya, waktu yang kita manfaatkan dengan baik adalah kunci menuju kehidupan terbaik. Setiap keputusan, tindakan, dan pemikiran yang kita lakukan, menggunakan waktu yang diberikan kepada kita. Oleh karena itu, orang bijak selalu mengingatkan pentingnya menghargai waktu.
Salah satu pelajaran penting dari sejarah adalah bahwa orang yang tidak belajar dari masa lalu, akan dihukum oleh masa depan. Masa lalu bukan hanya sejarah; ia adalah cermin, panduan yang bisa membawa kita kepada kesuksesan jika kita bijak melihatnya. Sebaliknya, mengabaikan pelajaran masa lalu membuat kita terjebak dalam lingkaran kesalahan yang sama di masa depan.
Sahabatku, sadarkah Anda bahwa dalam hidup, waktu adalah teman terbaik sekaligus musuh terbesar. Teman bagi mereka yang bijak menggunakannya, dan musuh bagi mereka yang lalai. Orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik adalah orang yang beruntung, karena setiap detik yang berlalu adalah kesempatan. Namun, ketika waktu terbuang, kesempatan itu menghilang tanpa bisa kembali.
Dunia hiburan tanah air sedang marak dipenuhi oleh stand up comedy. Komika adalah contoh luar biasa pihak yang piawai memanfaatkan waktu. Hanya mengisi satu sesi selama belasan menit, dan bayaran yang mereka terima bisa puluhan, bahkan ratusan juta.
Bahkan ilmuwan besar seperti Albert Einstein, dengan segala kejeniusannya, pernah merasakan batasan waktu. Salah satu kegagalan Einstein adalah keinginannya untuk menciptakan tambahan waktu, meskipun hanya sedetik. Keinginan ini menunjukkan betapa pentingnya waktu bagi setiap manusia, termasuk seorang ilmuwan hebat sekalipun.
Seperti yang pernah dikatakan Einstein, “The only reason for time is so that everything doesn’t happen at once.” Waktu mengatur kehidupan kita, memberikan kita kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berubah.
Menghargai waktu adalah menghargai kehidupan itu sendiri.
Secara khusus bahkan Allah SWT telah menegaskan pentingnya waktu dalam kehidupan manusia melalui Surat Al-Ashr, yang berbunyi:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran." (QS. Al-Ashr: 1-3)
Surat ini mengingatkan kita betapa berharganya waktu dan bagaimana manusia yang tidak memanfaatkannya dengan baik berada dalam kerugian. Hanya mereka yang menggunakan waktu untuk beriman, berbuat kebaikan, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran yang mampu meraih keberuntungan.
Jadi Sahabatku, marilah kita berhati-hati dalam menggunakan waktu. Jangan biarkan waktu menjadi musuh. Jadikan ia sahabat yang membantu kita menjalani hidup dengan penuh makna. Waktu yang digunakan dengan bijak adalah kunci menuju kehidupan yang penuh pencapaian dan kebahagiaan.
Oleh karena itu, setiap kali diminta untuk mengisi materi, saya selalu mengatakan yang penting waktunya cocok. (Sambil tangan kanan memeragakan kode sarangeo, wkwkwk)
Semoga bermanfaat
Tabik
-dewahipnotis-
www.thecafetherapy.com