Sahabatku, pernahkah Anda naik kendaraan beroda seperti sepeda, atau motor dan saat itu kendaraan yang Anda naiki goyah, padahal bannya tidak gembos. Menurut Anda, apa yang menjadi penyebabnya?
Pernahkah pula suatu waktu Anda memanjatkan doa, dan hanya sekelebatan kilat saja doa itu terijabah? Menurut Anda, apa pula yang menjadi penyebabnya?
Pada kasus pertama, kejadian kendaraan goyah biasanya disebabkan oleh roda. Bisa karena gembos, atau karena hilangnya salah satu bola besi yang berada pada poros roda tersebut. Poros ini biasanya dikenal dengan nama laher atau bantalan (bearing). Satu bearing akan diisi oleh beberapa bola besi yang saling mengisi dalam format melingkar. Ketika salah satu bola bearing tadi hilang, keutuhan transmisi energi dalam laher menjadi terganggu. Maka kendaraan kita menjadi goyah.
Beberapa abad yang lalu Albert Einstein sudah merumuskan sebuah hukum mengenai energi, yang mengatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Energi hanya berubah bentuk dalam sebuah siklus. Yang namanya siklus, formasinya pasti melingkar. Sebangun dengan laher dalam kendaraan tadi.
Lalu, apa hubungannya dengan doa yang terkabul tadi?
Erat. Sangat erat malah.
Saya meyakini bahwa energi positif yang selama ini kita kenal dengan istilah doa itu juga mengikuti hukum kekekalan energi dan atau bearing tadi. Ada formasi dalam bentuk lingkaran yang senantiasa mesti dilengkapi formasi bola energinya, sehingga doa yang kita panjatkan tidak goyah.
Maksudnya?
Jika selama ini Anda berdoa hanya sesekali saja, tidak berkesinambungan, maka jangan heran jika permintaan Anda kadang terkabul, dan lebih banyak yang tertahan.
Kenapa demikian?
Karena satu doa yang Anda panjatkan itu akan menjelma menjadi satu bola energi, maka ibarat laher tadi, ketika dalam satu lingkaran tersebut ada bola yang kosong, maka doa Anda juga tertahan.
Artinya, ketika doa Anda tetiba saja terkabul, belum tentu itu adalah ijabah dari doa yang saat itu Anda panjatkan. Bisa jadi itu adalah hasil dari doa yang sebelumnya sudah Anda panjatkan secara konsisten. Istilah agamisnya adalah istiqomah.
Maka Sababatku, jangan malas untuk memanjatkan doa agar bola energi itu selalu memenuhi laher ijabah Anda. Panjatkanlah doa, laiknya kita mengajak ngobrol tetangga kita. Sehingga ketika suatu saat kita kesusahan, tetangga kita juga dengan senang hati akan membantu.
Sila tebar jika manfaat.
Pun sapun ampun paralun
