Semakin hari ngulik video dan literatur mengenai Milton Erickson, membuat saya semakin jatuh cinta pada kejeniusan dan kesederhanaan teknik yang digunakannya dalam melakukan terapi. Seperti yang sudah sering kita dengar dan baca, Erickson mengalami beberapa masalah kesehatan sedari kecil. Dimulai dari serangan polio beberapa kali, disleksia dll, yang membuat Erickson berjuang mati-matian untuk mengatasi kekurangannya tersebut. Namun alih-alih berputus asa, Erickson justru berhasil memanfaatkan semua hal yang berkenaan dengan dirinya dan lingkungannya guna membantu diri sendiri atau orang lain. Dari situlah kita mengenal keunggulan teknik yang sering digunakan Erickson, yaitu pacing-leading dan/atau accept-utilize.
Dengan beberapa kekurangan fisiknya tersebut, maka Erickson melatih kepekaannya dalam indera lain dan juga penalarannya. Maka bagi Erickson, semua yang ada pada klien atau di sekitar klien adalah sumber daya. Mungkin itu juga alasan Erickson tidak membuat ruang terapi di rumahnya yang terkenal sebagai 'the little house' tersebut. Dia akan melakukan terapi dimanapun kliennya bisa duduk. Bisa di ruang tamu (yang tidak ada meja kursi) atau di kursi ruang makan. (Bandingkan dengan kita yang sibuk menghias ruang terapi kita, sampai terkadang lupa upgrade keahlian, wkwkwk)
Satu lagi kebiasaan terapi Erickson adalah pemberian tugas (tasking) kepada klien, yang selaras dengan situasi yang sedang dialami klien. Misal, ketika ada klien yang mengalami insomnia, dengan sederhana Erickson akan memintanya untuk menyapu atau mengepel lantai rumahnya, sebelum melakukan sugesti hipnotik lain yang diberikannya. Tentu saja klien ini sudah tertidur kecapekan, bahkan sebelum mengikuti sugesti (yang seolah merupakan terapi inti) Erickson yang lainnya. Cerdas sekali bukan?
Dalam salah satu videonya, Erickson menceritakan bagaimana cara dia menangani seorang ibu yang datang ke rumahnya dalam kondisi menangis bombay. Dengan diantar suaminya, yang juga tidak mampu membuat istrinya diam ketika sampai di ruang tamu Erickson, sang istri ini terus menangis tanpa bisa diajak bicara.
Setelah menunggu beberapa saat, dan klien ini masih terus menangis, Erickson kemudian keluar rumah dan mengambil satu pot tanaman hiasnya untuk kemudian menyerahkan kepada suami klien tersebut. Tentu saja sang suami merasa bingung dengan pemberian ini, sampai Erickson memberikan perintah untuk menadah air mata istrinya dengan pot tanaman tersebut.
"Daripada air mata itu jatuh tanpa ada manfaatnya, lebih baik digunakan untuk menyiram tanaman hias ini. Kebetulan sudah beberapa hari ini tidak hujan", ujar Erickson kepada sang suami.
Sebelum sang suami betul-betul melakukan perintah Erickson, istrinya sudah menghentikan tangisnya sambil tersipu malu. Dan sesi terapipun bisa dimulai.
Accept-utilize, sederhana, jenius dan efektif. Saya terpingkal-pingkal menonton video tersebut.
Wkwkwk, saya membayangkan jika nanti memiliki klien sejenis, dan saya melakukan trik Erickson ini, apa yang bakal terjadi ya?
Tabik
-haridewa-
Professional Hypnotherapist