Sekilas cerita terapi dari Workshop Advanced Hypnotherapy Solo beberapa waktu yang lalu. Cerita Part Therapy Part Two, yang mampu membuat Mbak Vee membatasi konsumsi gula rupanya menarik perhatian Ki Seno untuk mencobanya.
Dan demi melatih peserta pelatihan mempraktekkan tekniknya, maka saya minta Mas Ricky untuk melakukan induksi kepada Ki Seno. Teknik induksi yang paling praktis serta client friendly dalam terapi adalah trance recall. Maka setelah Ki Seno duduk dengan nyaman dan memejamkan mata, Mas Ricky meminta Ki Seno untuk membayangkan tempat yang paling nyaman demi mengakses kondisi kenyamanan (trance) yang paling dalam.
Mengikuti cerita pada Part Therapy Part Two, Mas Ricky memegang pundak Ki Seno sambil mengatakan bahwa setiap kali dia memegang pundak kiri, dia sedang bicara dengan Gula. Setelah itu dia memegang pundak kanan, sambil berkata bahwa setiap kali dia memegang pundak kanan, dia berbicara dengan Ki Seno.
Proses terapipun dimulai. Mas Ricky yang dalam pre induction talk sudah mendapat informasi bahwa selama ini asupan gula Ki Seno adalah 8 sendok per hari, langsung memegang pundak kanan sambil berkata, "Ki Seno, apakah bersedia mengurangi asupan gula dari delapan ke tujuh sendok? Jika setuju gerakkan telunjuk tangan kanan" (Telunjuk kanan bergerak)
"Bagus" Sekarang Mas Ricky memegang pundak kiri, "Wahai Gula, Ki Seno sudah sepakat untuk mengurangi asupan gula menjadi 7 sendok sehari. Apakah Gula juga setuju, jika ya gerakkan telunjuk tangan kiri" (Telunjuk kiri diam)
Mas Ricky terdiam kebingungan. Maka saya memberi masukan untuk bertanya secara verbal.
"Gula, silakan sekarang Gula bisa menjawab secara verbal, apa yang diharapkan?", Mas Ricky melanjutkan sesi terapinya
"Saya mau kondisi gula darah stabil 80-120 mg/dL", mulut Ki Seno menjawab dengan lirih.
Mas Ricky diam terbengong-bengong mendengar jawaban ini. Maka saya memanggil dr. Erlambang untuk mengambil alih sesi terapi.
"Ki Seno, saya dr. Erlambang, ijinkan saya meneruskan sesi ini. Jadi Ki Seno mengharapkan gula darah normal 80-120 mg/dL? Jika betul gerakkan telunjuk tangan kanan" (Telunjuk kanan bergerak)
Kemudian dr. Erlambang memegang pundak kanan, "Jika Ki Seno berharap kondisi gula darah normal tersebut, apakah bersedia mengurangi lagi asupan gula di bawah 7 sendok per hari? Jika bersedia gerakkan telunjuk tangan kanan" (Telunjuk kanan diam)
"Jika demikian apa yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi tersebut. Silakan se"Baiklah. Olah raga apa yang akan dilakukan? ",karang Ki Seno bisa menjawab dengan verbal"
"Olah raga rutin", jawab Ki Seno lirih
tanya dr. Erlambang lagi.
Singkat cerita part Ki Seno akan menambah latihan rutin berupa badminton, renang dan jalan sehat masing-masing sebanyak 3x satu minggu. Part gula mengurangi konsumsi gula menjadi 7 sendok per hari. Saatnya untuk melakukan integrasi antar part, dan menjadikan kesepakatan ini sebagai program baru Ki Seno. Namun keanehan terjadi ketika klarifikasi terakhir mengenai kebiasaan olah raga ini, part kanan (Ki Seno) tidak merespon. (Telunjuk kanan diam)
Setelah berpikir sejenak, akhirnya sesi terapi saya ambil alih,
"Assalamualaikum Ki Seno, saya Hari Dewanto akan lanjutkan sesi ini. Ketika saya memegang pundak kanan maka saya bicara dengan Pak Seno. Dan ketika saya memegang pundak kiri saya bicara dengan Gula. Jika setuju gerakkan telunjuk tangan kanan" (Telunjuk kanan bergerak)
"Apakah Gula sudah bersedia mengurangi asupan gula menjadi 7 sendok perhari? Jika ya gerakkan telunjuk tangan kanan" (Telunjuk kanan bergerak)
"Bagus. Pak Seno, agar gula darah normal tetap di angka 80-120 mg/dL, apakah Pak Seno bersedia untuk rutin melakukan olah raga badminton, renang, dan jalan sehat seminggu tiga kali? Jika bersedia, silakan gerakkan telunjuk tangan kanan" (Telunjuk kanan bergerak"
"Bagus. Maka sekarang saatnya untuk melakukan integrasi. Pak Seno dan gula silakan bersatu lagi menjadi Ki Seno, dimana program barunya adalah asupan gula 7 sendok per hari dan olah raga rutin badminton, renang dan jalan sehat seminggu tiga kali. Apakah Ki Seno setuju? Jika setuju silakan gerakkan telunjuk tangan kanan" (Telunjuk kanan bergerak)
"Baiklah Ki Seno, program ini permanen menjadi milik Ki Seno dari sekarang dan selamanya. Sampai nanti sampai mati. Dan dalam hitungan tiga, silakan buka mata, bangun dalam kondisi sehat dan segar. Sehat dan segar. Satu, dua, dan tiga. Sehat. Segar"
***
Sidang Pembaca yang berbahagia adakah di antara Anda yang menandai, kenapa proses integrasi pertama yang akan dilakukan oleh dr. Erlambang terhambat?
Bingung?
Yes. Pikiran bawah sadar itu sangat cerdas dan sangat konsisten. Ini hanya masalah konsistensi. Ketika Mas Rian pertama kali memanggil part Ki Seno sambil memegang pundak kanan, dia memberi nama Ki Seno. Apa salahnya dengan nama ini? Tidak ada yang salah, hanya saja nama ini identik dengan whole body Ki Seno. Ki Seno adalah entitas atau identitas keseluruhan badan dan pikir dari Ki Seno itu sendiri, maka ketika nama itu dijadikan identitas sebuah part, terjadi kebingungan pada pikiran bawah sadar.
Itulah kenapa ketika saya ambil alih, part kanan saya ganti namanya menjadi Pak Seno. Bisakah kita ganti namanya langsung menjadi Seno saja? Mungkin saja bisa, namun tidak akan ekologis mengingat usia terapis yang berada di bawah usia klien.
Asyik ya ternyata bermain dengan pikiran bawah sadar? Asyik dan diperlukan kreatifitas tingkat tinggi.
Sila tebar jika manfaat
Tabik
-haridewa-
Professional Hypnotherapist