Hipnosis adalah sebuah teknik komunikasi yang sangat-sangat persuasif. Sedemikian persuasifnya sehingga kita memilih untuk mengikuti perintah (sugesti) yang ada di dalamnya.
Salah satu kaidah hipnosis yang sangat powerful adalah teknik pacing-leading (menyelaraskan-mengarahkan).
Selama ini banyak pihak yang menyalahartikan ilmu komunikasi ini sebagai pemanipulasian pikiran orang lain. Bahkan lebih ekstrim lagi beberapa ustadz malah mengharamkannya, karena menganggap hipnotis ada hubungannya dengan pemanfaatan kuasa kegelapan atau penggunaan makhluk ghaib.
Hipnotis itu sihir, maka haram hukumnya!
Untuk menghilangkan persepsi yang salah tadi, dalam kesempatan yang berbahagia, ini saya akan mengajak Anda untuk memahami hipnotis dari sudut pandang yang lebih religius. Harapan saya, setelah selesai membaca tulisan ini, Anda akan bertambah pemahaman, bahwa hipnotis bukanlah sebuah ilmu aneh, bahkan ajaib. Hipnotis ada dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan dalam agama kita. Islam.
***
Dalam Islam, amalan yang wajib dilakukan setiap hari oleh pemeluknya adalah shalat. Asholatu ‘imaduddin, shalat itu tiangnya agama. Maka barang siapa mendirikan shalat, maka dia sedang memerkokoh agamanya, dan barang siapa meninggalkan amalan shalatnya, maka dia sedang merobohkan agamanya. Begitu seringkali saya mendengar para Ustadz membicarakan amalan wajib yang satu ini.
Menurut bahasa, shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah, shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syariat yang ada.
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Bashari Assayuthi, 30).
Dan salah satu syarat sahnya shalat adalah dibacanya ummul kitab, yaitu surah Al Fatihah.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak sah shalat yang di dalamnya tidak dibaca surat al-Fatihah.”
Lalu dalam sumber lain Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
“Tidak sah shalat kecuali dengan surat al-Fatihah.”
Apa alasannya?
Menjawab pertanyaan itu mari kita simak dan maknai surat AL-Fatihah berikut:
Bismillahirrahmaanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin
(Segala Puji Bagi Allah Penguasa Alam Semesta)
Ar Rahmaanirrahiim
(Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Maaliki yaumid diin
(Yang Menguasai Hari Pembalasan)
Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin
(Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan.)
Ihdinas shiraatal mustaqiim
(Tunjukilah kami jalan yang lurus,)
Siraathal ladzii na’an ‘amta ‘alaihim, ghairil maghduu bi’alaihim, walad dhaalliin
(Yaitu jalan yang Engkau beri nikmat di dalamnya, yang tidak Engkau murkai dan tidak sesat.)
Sebenarnya kalau mau diringkas, surat ini mempunyai inti sebagai berikut:
'Segala Puji Bagi Allah Penguasa Alam Semesta'
dan
'Tunjukilah kami jalan yang lurus'
Jadi apa hubungan ummul kitab ini dengan hipnotis?
Erat, sangat erat bahkan. Saya akan ulang lagi salah satu definisi hipnotis, yaitu sebuah teknik komunikasi yang sangat-sangat persuasif. Sedemikian persuasifnya sehingga kita memilih untuk mengikuti perintah (sugesti) yang ada di dalamnya.
Sementara shalat, dengan Al Fatihah sebagai salah satu unsur wajibnya juga merupakan sarana komunikasi hamba dengan Tuhannya. Apa tujuan komunikasi ini? Tentunya mendapatkan hal yang kita inginkan, melalui sugesti yang kita berikan.
Sesuai dengan teknik pacing-leading, marilah kita kupas satu persatu ayat yang berada dalam Al Fatihah. Saya jamin Anda akan takjub begitu menyadarinya, dan lebih yakin lagi bahwa hipnotis ternyata sangatlah religius.
a. Segala Puji Bagi Allah Penguasa Alam Semesta
Setelah membaca basmalah, maka ini adalah langkah 'pacing' pertama yang diajarkan Allah untuk kita lakukan. Memuji Allah, dan berterimakasih atas karunia alam semesta beserta isinya, di mana termasuk kita berada di dalamnya.
b.Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Belum puas dengan sekali 'pacing', maka memuji Allah akan kasih dan sayangNya yang memang sudah terbukti berlimpah ruah kita terima merupakan pacing yang kedua.
c. Yang Menguasai Hari Pembalasan
Dan untuk meyakinkan diri lagi maka, kita juga melakukan 'post hypnotic suggestion' (yaitu kepasrahan kita akan kuasa Allah sebagai Sang Penguasa Hari Pembalasan) masih dalam bentuk pacing.
Ayat selanjutnya merupakan bridge atau penghubung yang akan memperhalus transisi dari pacing menuju leading.
Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan
Bagaimana Kawan, sudah mulai ‘ngeh’ dengan pendapat saya?
Sudah?
Bagus!
Kita sudah membuktikan teori tiga kali pacing yang perlu dilakukan dalam teknik hipnosis, seperti banyak diulas dalam buku teori hipnosis dan NLP.
Tinggal langkah terakhir. Langkah penguncinya, yaitu 'Leading'.
Mari kita bersama-sama membaca dua ayat terakhir dengan khusyu. Kita resapi maknanya, dan rasakan pengaruhnya dalam hati kita.
Mari kita LEAD Tuhan kita. Mari kita memohon dengan cara hipnosis kepada Tuhan kita
Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan yang Engkau beri nikmat di dalamnya, yang tidak Engkau murkai dan tidak sesat.
Menurut Anda, setelah tiga kali kita melakukan pacing (baca: penyelarasan dengan kepasrahan tingkat tinggi), dan diakhiri dengan leading dengan khusyu ini, berapa persen kemungkinan Allah mengabulkan doa kita. Dalam istilah lain, bukankah doa adalah permintaan. Dan sebenarnya permintaan adalah sebuah perintah dalam tataran terhalusnya.
Sebuah sugesti.
Anda yang merasakan, maka Anda pulalah yang bisa menjawabnya.
Singkat kata maksud surah Al-Fatihah adalah:
'Ya Allah Tunjukilah kami jalan yang lurus'
Insya Allah inilah inti dari surah Al-Fatihah.
***
Surat Al-Fatihah merupakan Ummul Kitab atau induk dari Al-Quran, merupakan intisari dari Al-Quran yang mengandung pelajaran aqidah, syariah dan akhlaq. Aqidah, syariah dan ahlaq merupakan intisari dari ajaran Islam. Sehingga jika intisari ajaran Islam ini dipahami, dihayati dan diamalkan setiap muslim, maka mereka akan menjadi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah, orang-orang yang diridhoi Allah swt.
Saya sudah banyak membaca buku dan atau mendengar motivator yang mengatakan bahwa seseorang bisa mencapai dream-nya melalui proses pemrograman kata-kata/bahasa ke dalam pikirannya. Pemrograman kata-kata tersebut adalah kata-kata yang memiliki makna positif atau konstruktif.
Kata-kata yang paling baik adalah Firman Allah dalam Kitab Suci Al-Quran, yang jika secara rutin diprogramkan ke dalam jiwa (pikiran) manusia dengan membacanya akan mampu menciptakan perubahan pada diri orang tersebut.
Surat Al-Fatihah bagi seorang muslim yang taat akan dibaca minimal 17 kali dalam sehari semalam. Sebagai induk dari Al-Quran (Ummul Kitab), Al-Fatihah memiliki makna yang dahsyat yang bisa mengubah seseorang. Surat ini mampu melejitkan kualitas diri seseorang secara spiritual, sosial maupun finansial.
Tentu saja jika kita mampu memaknai ayat-ayat yang dibaca secara benar. Pemaknaan yang mampu menggerakkan jiwa secara spiritual, menumbuhkan sifat-sifat sosial dan mendorong kita untuk melakukan usaha atau ihtiar dalam membuka kunci-kunci keberkahan dari langit dan bumi.
Pemaknaan pacing-leading ini akan membantu kita memodel makna Al Fatihah dalam perilaku keseharian kita. In syaa Allah.
Al Fatihah disebut sebagai ummul kitab tentunya bukan tanpa alasan. Dan ketika mau membedahnya lebih dalam lagi ternyata kita menemukan bahwa Allah telah menurunkan Al Fatihah dengan teori 'pacing-leading' tadi.
Artinya, Allah justru mengajarkan kita untuk menghipnosis-Nya.
Maka, Saudaraku, ketika Anda mempunyai sebuah 'dream'. Sebuah keinginan baik demi kemajuan perusahaan Anda. Kebahagiaan keluarga Anda. Ketentraman Negara tercinta ini. Bersegeralah, berdoalah dengan cara hipnotis kepada Tuhanmu.
Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dengan pemahaman saya yang bodoh ini.
Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach