Satu bulan sudah kita menahan diri dari segala emosi negatif, perbuatan tercela dan segala dosa. Selama itu pula senantiasa kita melakukan amalan-amalan positif yang diperintahkan Allah. Seperti dikatakan dalam Al Quran bahwa telah diwajibkan kepada kita untuk berpuasa di bulan ramadhan agar kita bertaqwa.
Bukankah arti taqwa adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Nya.
Namun seringkali yang tidak disadari oleh umat Islam justru makna dari bulan suci ini sendiri. Kita hanya menerima gegap gempita rutinitas bulan ramadhan sebagai ibadah musiman, tanpa paham bahwa satu bulan penuh itu sebenarnya merupakan recharge atas ketaqwaan kita untuk 11 bulan yang lain.
Ibarat ponsel, ketika indikator batere menunjukkan parameter minimal maka kita akan segera me-recharge batere tersebut. Nah ketika indikator batere telah menunjukkan parameter maksimal maka kita bisa melepas kabel charger untuk kemudian bisa melakukan aktivitas ponsel kita sepuasnya sampai tiba pada indikator minimal lagi. Masa recharge selama beberapa menit tersebut mampu menjalankan fungsi ponsel sampai beberapa jam atau bahkan hari.
Dengan analogi ponsel ini maka seyogyanya semua umat muslim ketika bulan puasa mampu menahan diri untuk menghindari semua larangan Allah dan senantiasa melakukan perintah Nya, maka pada 11 bulan selanjutnya juga masih tetap mampu bertaqwa. Istilah kerennya adalah mampu ISTIQOMAH.
Ketika kita mampu menjalankan shalat tarawih di bulan ramadhan semestinya kita juga akan mampu melakukan shalat tahajud pada 11 bulan selanjutnya. Ketika kita rajin mengaji Al Quran sehabis tarawih afdolnya kita juga akan mampu bertilawah pada 11 bulan lainnya. Intinya ketika kita berhasil menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Nya pada bulan ramadhan maka kita tetap akan istiqomah pada 11 bulan selanjutnya.
Bagaimana kalau ternyata kita justru kembali pada kebiasaan lama yang berbau jahiliyah begitu selesai menjalankan shalat Iedul Fitri? Kita justru merasa bebas dan melampiaskan segala hal yang tidak bisa dilakukan di bulan ramadhan?
Jawabannya sederhana saja. Mari kita bayangkan bahwa ponsel kita sudah error. Sudah sowag. Ketika indikator batere menunjukkan parameter minimal maka kita akan menge-charge sampai full. Namun begitu kabel charger dilepas dan kita ingin menggunakan ponsel tersebut tiba-tiba indikator batere langsung drop minimal lagi. Sebagai pemilik ponsel kira-kira apa yang hendak Anda lakukan? Paling lem biru khan? Lempar terus beli baru!
Saya hanya takut membayangkan kalau diri kita tidak bisa istiqomah itu artinya diri kita ibarat ponsel sowag tadi. Kalau sampai 'Pemilik' kita melakukan lem biru, bisa apa kita? Aaah males ngebayanginnya! Nggak tahu kalau Anda???
Tabik
-haridewa-
Lebaranharipertama